Puisi Hardho Sayoko
Di antara deru mesin dan parau pekik kenek mencari penumpang
kutemukan bayangmu rebah di tanah becek sisa hujan semalam
meski demaun kuyu tinggalkan reranting setiap angin tergesa melintas
sisa rindu tak pernah habis terhunus dari celah pedihnya harap
Apalagi selain desah saat menjemput kedatanganmu
setelah jemu merenda sepi dan kelu menggiling biji kesepian
padahal rentang jarak selalu tebarkan aroma kangen ketika saat belia
dering ponsel dan deretan huruf di layar kenapa tak seindah sajak cinta
Di antara desah nafas dan lukisan senyum di langit senja
kutangkap bisikmu saat menyelinap diam-diam di balik awan jingga
pepohonan membisu sepanjang waktu seakan tak berkesudahan
bus antar kota selalu melintas tak pernah menurunkan penumpang
Kedunggalar, 25 Desember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar