Puisi Hardho Sayoko
Aku tak pernah lupa menghitung
betapa bayang pohon yang tegak
ikut dendangkan mazmur di sini
lewat suara angin bukit yang berlari
ketika awan semakin meninggi
terbawa alun puisi
Entah berapa ribu jengkal jarak
bakal tersusur dan detak jarum jam
yang tak pernah letih bersaksi
pada perjalanan tanpa ujung
yang senggamai kelu dan sepi
Kedunggalar, 24 Juni 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar