Jumat, 22 Juli 2011

SENANDUNG NEGERI TERCINTA

Puisi Hardho Sayoko

Sudah tak bakal lagi tersisa airmata di pelupuknya
untuk tanah yang terbasahi berahi syahwat para penzina
setelah yang berhasil terpedaya dianggap cuma anak pungut
menunggu diadopsi para tiran yang berbulu jantungnya
tanahku mengapa harus para serigala yang terpilih jadi gembala?
setelah di depan gerbang aku mengutuk diri jadi seekor domba


Di mana berlaksa mimpi yang kemarin mekar menjelang pesta
ketika pemabuk dan pembual berpagut kelingking di bawah meja
bersepakat mengkapling bumi yang kian kerontang dikuras isinya
tak peduli yang tertipu harus berkelana tanpa ktp dan kartu nama
merindu cinta yang tak jelas berkecup untuk kekasih yang mana
menunggu keajabian demi keajaiban untuk putaran keluh berikutnya

Wahai negeri dari genangan darah dan tautan lingkaran cinta
dan kerinduan dari antara susunan tulang belulang para syuhada
tanahku mengapa para penyamun kau biarkan mengusung keranda
setelah aku memilih jadi seorang pengamen di kampung sendiri
jajakan pilunya tembang sang dewi dari negeri yang selalu diimpikan
yang pulau dan lautnya digadai para durjana hingga tujuh keturunan

Kedunggalar, Agustus 2008/5Mei 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar