Puisi Hardho Sayoko
Lewat sebagian noktah
telah simpuh kupu-kupu
memasung bayang dalam pigura
ketika para penyaksi tatap dinding
kemilau mimpi merambati senja
Lewat sebagian noktah
telah simpuh kupu-kupu
memasung bayang dalam pigura
ketika para penyaksi tatap dinding
kemilau mimpi merambati senja
Kendati terbaca rindu di kelopak mata
tapi enggan berbagi mentari dan purnama
padahal langit tak hanya merindu bianglala
pun bimasakti hanya cursor di cakrawala
jika malam tak mengabarkannya
Selain gelisah geraikan rindu
juga tajamnya bisa prasangka
apakah yang harus dibaca
saat waktu seteru musim
dan kalender hilang angka
padahal desah dalam puisi
beda makna di balik rima
Kedunggalar, 27 Mei 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar