Puisi Hardho Sayoko
Tak jarak tak taut duhai putri cakrawala
bukan desah yang terpetik lewat baris senyap
dalam mimpi kembaraan sepanjang lingkar gulita
tapi gapai hangatnya sekuntum cinta jemari rembulan
mekar di ladang hati seorang penyajak saat dahaga
Tak jarak tak taut duhai putri cakrawala
bukan desah yang terpetik lewat baris senyap
dalam mimpi kembaraan sepanjang lingkar gulita
tapi gapai hangatnya sekuntum cinta jemari rembulan
mekar di ladang hati seorang penyajak saat dahaga
Wajah dari celah langit kembaraan ulurkan sekeping hati
sebelum mengejar bianglala yang tergerai menuju mega
usai jelma seekor kolibri penjelajah rentang cakrawala
Jika jarak yang tak taut bakal menyatu akhirnya
bukan hanya bingkai mimpi yang sendiri tergantung sia-sia
terhias pesona wajahmu penuh gemerlap anak-anak sajak
juga senyum rekah di bibirmu pun jadi ujung mata pisau
menorehkan darah bianglala kapan rindu berluka
Kedunggalar, 14 Juni 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar