Puisi Hardho Sayoko
Berlaksa lintasan waktu tak sanggup tanggalkan wajahmu
dari pelupuk mata meski sajak rindu juga tak henti mengoyak
resah mengalir di antara tebing hati berlumut kesepian
Kekasih, jika saja ucap mampu tautkan pedihnya rentang jarak
dan jinakkan ombak kelu. Pasti istirah anyam sangsainya harap
henti gerak bibir senantiasa tersipu memanggil indahnya namamu
Lihatlah lingkar jari manis di mana rindu dan cinta saling bertaut
ketika putaran jentera jejak bersaksi tak ada bayang di balik kabut
mengapa resah tega lelehkan bulan saat tersangkut bingkai takdir
Kedunggalar, 14 Juni 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar