Jumat, 22 Juli 2011

PEREMPUAN MELATI

Puisi Hardho Sayoko

-putri sulungku Prasasti Dian Nusantari

Kami telah mengantarmu hari ini buah hatiku
di depan gerbang kehidupan atas pilihanmu sendiri
tempat langit terhias mentari saat siang bertelempap awan
bintang bertabur sepanjang malam dan lintasan rembulan  
meski seolah tak pernah berbeda dengan masa kecilmu
namun sejak melati menghiasi sanggulmu pagi tadi
waktu tak lagi pernah hadirkan kemanjaan
sebab kau bukan lagi penanti dongeng si Timun Emas
jelang lelap sebelum esok hari memahat manisnya harap


Jika bekal di tangan tak memadai saat tinggalkan beranda
engkau harus mencarinya di padang kehidupanmu sendiri
penuhi kantung di pinggang dengan berlaksa kristal harap
di masa bocah kau lukis di rahang cakrawala bersama mimpi
ketika ayah bermandi keringat demi sebuah pertaruhan
menyeteru tanah kelahiran karena terbius gemerlap angan

Bila sebelum melangkah kau pernah temukan berbagai alpa
jangan pernah ulangi dalam perjalanan bila itu bercak bagimu
walau kebenaran di mata orang lain adalah sebuah keyakinan
belum tentu hadirkan mutiara saat kau belah tiram di lautan
lihatlah di horizon pelangi selalu hadirkan berjuta pesona
namun jangan terlena dengan warna maya di hadapan
jika dulu penuh kegamangan saat memapahmu  meniti hari esok
sejatinya karena pemegang kunci tak adil berbagi pada kita
saat ngembara dan tersesat hampir separuh usia di belukar kata

Kedunggalar, 16 Agustus 2009 - 25 Desember 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar