Jumat, 22 Juli 2011

PEREMPUAN KIDUNG

Puisi Hardho Sayoko

Di antara tutur merdu jelang gerbang mimpi
tebing-tebing hati engkau pulas indahnya jejak
terpahat sepanjang langkah kembaraan
tentang kesetiaan perempuan jelmaan bidadari
dan keperwiraan kesatria si penunggang naga
menjadi pilar kukuh penentu arah sejarah
negeri bersabuk zamrud menebar aroma rempah

Jika bianglala tak sepadan untuk mengeja
maka sesungguhnya tak ada bilang bisa ditakar
karena segala bias kehidupan sejatinya berujud
bunda mambang penguasa lubuk milik leluhur
pewaris segala muasal kitab senantiasa disimak
usai anak-anak halilintar terpasung gerai kabut

Seandainya mereka tak gamang memilih jalur
bukan jelma kerumun anak pipit setiap reinkarnasi
selalu menjadi pecundang dalam segala pertaruhan
namun burung garuda pemilik duli di antara mega
sebelum pendampingmu sepanjang musim berkhianat
ibunda coba kembali desahkan indahnya kidung
biar mereka tak menggelepar meratapi masa lalu

Kedunggalar, 13 Februari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar