Puisi Hardho Sayoko
Adakah deru suara tak ujung hingga cakrawala
tersimpan di sela reranting dan rimbun daun
di hutan cemara bukit-bukit mengeja gema
kerinduan menyelinap di antara lapisan mega
selalu menggapai kendati tak pernah bermakna
Sepi membentang di antara resah jarak
berbagai catatan terpuruk di antara sisa jejak
tak ada kelu juga ratap meski elegi berdesah
karena kesedihan sejatinya fana adanya
Jika ambang esok sisa mimpi bakal lagi hadir
harap selalu mekar walau tak lagi berkuntum cinta
bukankah mata air selalu bergemercik di sela tebing
meski tak semua perjalanan anaknya sampai muara
hari-hari berpacu tak gamit lintas musim dan cuaca
Kedunggalar, 11 Februari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar