Puisi Hardho Sayoko
Karena merasa pernah menaklukkan matahari
maka di luar takdir rela menggasi jiwa sendiri
tak peduli telah terjebak dalam pusaran badai
duka dan kepedihan pun bukan lagi maha persoalan
deru musim gugur bingkai sepanjang perjalanan
Malam tak rembulan seteru tarian bayang-bayang
siang tak angin awan dan mimpi terbakar matahari
perempuan ganggang lupa indahnya dendang
menggapai sisa rindu dan cinta tanpa kenang
terjebak dalam ranggasnya cerih kehidupan
Karena pernah menanggalkan sepasang sayap
ketika putaran jentera masih menjadi sahabat pelangi
maka di luar kemauan rela ranggaskan angan sendiri
demi mengikuti gamit Rahu dari seberang kegelapan
rela memilih berendam genangan airmata sendiri
Kedunggalar-25 Agustus 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar