Puisi Hardho Sayoko
Tak adakah desau serenada dari celah malam
saat angin bukit tawarkan harap lewat keriut bambu
ketuk dinding hati tanpa berkesudahan
awan berlayar petakan indahnya benang mimpi
; seorang gadis asyik menimang kejora
Jika tak rindu pasti sepi menjelma matahari
sepanjang siang berpendar beraikan angan
bayang-bayang runduk sebelum kelam
walau tak kelu jika resah haruskah bentang
Tak adakah dari celah tebing malam suara bisik
lewat desah daun pina kerinduan kelu diterjemahkan
permukaan dinding hati dipenuhi lelumut kepedihan
seorang gadis berdesah usai baca sajak di garis tangan
; sepanjang waktu merajut nasib tak berkesudahan
Kedunggalar-24 Agustus 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar