Puisi Hardho Sayoko
Meski jelita bukan bidadari di balik detak justru bernyali singa
tak gamang seberangi lautan luas dan susuri hutan perawan
walau tak bersayap melalui dzikir cakrawala tak asing baginya
bertaifun menyapa kota-kota dunia di antara skala pada peta
bertutur lembut namun kobaran api tersimpan di jantungnya
; hanya dermaga tempat tuju bukan perangkap serba fana
Dua pertiga malam berburu bimasakti di busur cakrawala
rebah di dada kekasih menyalin sulur ilusi dari lapisan mega
apalah tarian matahari jika laut dan telaga tak merindukannya
karena rembulan bukan balon maka kabut lebih awal bersapa
jika ingin memahat berlaksa khabar bagi seluruh penghuni bumi
; sebab puisi tak seperti pelangi maka jiwa biarkan bergelora
Kedunggalar, 28 Oktober 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar