Puisi Hardho Sayoko
Engkau telah labuhkan biduk harap
di dermaga cinta berabad tanpa rindu bertumpu
terbawa angin sengangar entah lenyap di mana
tak hirau awan putih berlayar sangsai di atas bandar
sekerumun burung laut menyapa matahari
setelah kalender di dinding ruang tamu tanggal satu
kota-kota pun tak lagi menawarkan kesenangan
setelah bukit di kejauhan lama tak geraikan anak kabut
Jika bianglala tak lagi mengajak merenda indahnya mimpi
bukan berarti hari tak lagi bersejabat tentang angan angan
masih ada catatan cinta terselip dalam kembaraan kemarin
walau katamu telah urai meski sejatinya awal perjalanan
selalu bertanya kapan tersimpul di luar indahnya kenangan
Jerudong Park, 17 July 2010-Kedunggalar, 27 November 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar