Puisi Hardho Sayoko
-putri ketigaku Clarissa Bella Nusantari
Kerinduan adalah kesiur angin bukit dari kejauhan
menuntun kabut biar berkelana di padang kehidupan
seolah jengah pada gagah langkahmu saat menapaki tangga batu
meninggalkan kehidupan masa belia usai menepis berbagai impian
seperti saat ayah tinggalkan Kedunggalar puluhan tahun lalu
setelah jemu berkhayal di rumah karena sulit memanjat bintang
keharuan nenekmu sekarang mengalir di hati ayah dan ibunda
setelah burung besi mulai membubung menembus awan di cakrawala
meninggalkan para pengantar sambil menganyam kenangan di dada
Walau sebenarnya belum layak merantau jauh di seberang pulau
menjadi pekerja pabrik milik orang asing karena butuh tenaga murah
namun kami rela melepasmu ketimbang di negeri orang jadi babu
sebab bila kesengsaraannya jadi berita selalu lahirkan pahlawan kesiangan
sebelum menyalahkan para penyalur tak peduli sebenarnya mereka lebih berjasa
ketimbang pegawai kantoran asyik makan gaji tapi malas mencarikan pekerjaan
bagi penganggur meski punya keahlian tapi tak punya dana untuk menyuap
Selain pajak tiap tahun naik negeri kaya ini sejatinya banyak sumbernya
sayangnya bukan untuk pendidikan gratis dan kesehatan bagi para lansia
padahal negara sudah tak pernah dibebani subsidi bbm lagi untuk rakyatnya
mengapa hanya dinikmati para aparat sejak diangkat hingga tak mampu bekerja
sementara kaum dhuafa cukup diberi jatah raskin tapi tidak cuma-cuma
jika sakit dan berobat murah sering hanya diberi tablet atau pereda sakit kepala
seandainya para peraup suara dalam pemilu memikirkan masa depan negerinya
pelajar berotak cerdas dari keluarga miskin tak menjadi jongos setamat SLTA
mereka akan dididik jadi tenaga ahli walau harus belajar ke seberang benua
sebab bila telah tuntas memetik ilmu jadi aset untuk membangun tanah airnya
Kedunggalar, 25 Desember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar