Puisi Hardho Sayoko
Tak pernah lelah memintal angan
lewat gemerasak tembang daun jati
bukit rindu anak kabut sepanjang musim
runduk bayang menggapai rembulan
jemari senja memagut ranting dedaunan
Kekasihku, jangan tawarkan manisnya rindu
jika putik harap masih butir ilusi di tangan
hari-hari menyimpan berlaksa keajaiban
Jika buku telah tertutup rapat
putaran jentera tinggal sebuah catatan
mewarna bait–bait sajak di ujung cursor
usai melipat sepasang sayap
hati bergetar mereguk kesepian
Kekasih, usah jabat resah jika tak ingin tergugu
biarkan semua terberai di luar kesepakatan
matahari tak pernah lupa putaran perjalanan
Kedunggalar-27 Augustus 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar