Jumat, 22 Juli 2011

PEREMPUAN ANGIN

Puisi Hardho Sayoko


Tak pernah lelah memintal angan
lewat gemerasak tembang daun jati
bukit rindu anak kabut sepanjang musim
runduk bayang menggapai rembulan
jemari senja memagut ranting dedaunan

Kekasihku, jangan tawarkan manisnya rindu
jika putik harap masih butir ilusi di tangan
hari-hari  menyimpan berlaksa keajaiban

Jika buku telah tertutup rapat
putaran jentera tinggal sebuah catatan
mewarna bait–bait sajak di ujung cursor
usai melipat sepasang sayap
hati bergetar mereguk kesepian

Kekasih, usah jabat resah jika tak ingin tergugu
biarkan semua terberai di luar kesepakatan
matahari  tak pernah lupa putaran perjalanan

Kedunggalar-27 Augustus 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar