Puisi Hardho Sayoko
Setiap kesiur rindu sangsai tebarkan gelisah
menyelinap di antara lebatnya hutan kesepian
karena senyum manis di bibir adalah bianglala
penghias bingkai mimpi dan pemantik sajak cinta
peniup terompet dalam jelajah seorang kelana
Penantian adalah angin di sela daun jati saat kemarau
bersipongang dalam gemercik air di antara tebing batu
perempuanku senyummu telah berkaca di cakrawala
di antara bentang kelu tak jeda desahmu membelai jiwa
Kesiur angin bebukit bisikkan rindu
di ladang hati berujud mercu di mahkota
bukan sekadar kuntum tebar aroma
dinda, jika engkau bidadari tanpa sayap
cinta di selendangmu pasti untuk kanda
Kedunggalar. 14 Juni 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar