Puisi Hardho Sayoko
Selembar daun bergetar di ujung ranting
saat angin bukit berlari menuju hutan cemara
di pelataran sekubang air masih beriak
ketika bayang-bayang mencoba mengaca
di likat lumpur setengah berjelaga
"Berilah daku kesempatan menimang waktu,"
ajuknya setelah puas menyerahkan kehijauannya
dan semikan putik-putik penanda jejaknya
sebelum lewati perjalanan busurnya
Selembar daun bergetar seperti berdansa
sebelum dari jauh terdengar gemuruh suara
dan mentari sore yang letih tersangkut di jendela
ketika sebait sajak meluncur dari arasyNya
serta sangsai pelahan menguraikan belitannya
Kedunggalar, 20 Nopember 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar