Puisi Hardho Sayoko
Di lelereng bebukit lembah kerontang
gerimis bulan Mei luruh sepanjang senja
gigilkan keping hati kelu terpasung rindu merindu
sembabkan lembar sisa siang pengab membara
Kedunggalar, mengapa sepanjang langit kembaraan
sapamu kesiur angin di sela rentang baja berjuntaian
Bumi tempat bunda terbangkan cita-cita
engkaulah padang rinduku sepanjang waktu
tempat kegelisahan menjelma jadi kuda pacu
berlari di pelupuk mata tak pernah engah
menyulut jemari gapai di jantung kembaraanku
Sangsai keluhmu tersangkut di rahang awan
terbawa embun setiap merindu hijau dedaunan
hanya buih kata bukan lampu kristal cahaya
genggam sembab kelu terpilin berlaksa kepedihan
langka bagiku jika mengubah galau jadi kedamaian
Kedunggalar, mengapa di lengkung langit malam
tikammu jelma bimasakti melintas tak tertahankan
Jakarta, 25 Mei 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar