Puisi Hardho Sayoko
Mereka sebenarnya yang harus memahami
desau angin dan noktah awan di atas pucuk cemara
bukan yang selama ini diajak menyulam indahnya mimpi
dan menganyam rencana demi rencana di cakrawala
lalu meninggalkan kesetiaan pada tanah leluhurnya
Mereka yang mengaku putra terbaik dari segala anak bangsa
karena pernah bersamadi dalam berbagai perjalanan rohaninya
untuk menjawab pedihnya siksaan puncak rasa dahaganya
karena menganggap toh jejak silhuet hanya singgah sementara
jika hanya menyediakan segumpal dahak lalu apa bedanya
dengan para pemalsu sejarah karena telunjuk pemilik mahkota
Tulakan, 25 April 2000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar