Puisi Hardho Sayoko
Di bawah rimbun batang kayu jati
sang kembara menjumput sisa kenang
setiap angin bebukit menghunus pelahan
di humus tanah kembara menebar mimpi
luruh tak jeda bersama kelopak gelisah
Gemercik bening air sungai
berlari di antara batu-batu berlumut
hanyutkan butiran sunyi menuju muara
menyalami tebing berpagar bambu ori
likatnya lumpur sawah dan gulma di ladang
Kini tak pernah lagi nampak
walau hanya gamit jemari bayang
berikut untaian butir ilusi masa lalu
setiap menuruni gerbong kereta
sebelum menyusuri jalan pulang
Kedunggalar, 11 Maret 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar