Puisi Hardho Sayoko
Aku kembara abadi tanpa ditahbiskan
sahabat Ahasveros meniti resah tanpa kesudahan
berjalan memburu matahari di siang pengap
melangkah mengejar bintang di malam kelam
Sepanjang jalan kumenebar kristal angan
terjaring ketika istirah di persimpangan
tanpa menunggu musim tuai sebab hari-hari
memanggil usai tanggalkan noktah kesangsaian
Jangan ikuti telapak jika kesiur angin sayup
kau tak kan temukan bayang terbungkus kabut
campakkan niat sebelum disergap pusaran
tersesat di tengah gurun diseteru kehidupan
Tegalan, 15 Oktober 1983
Tidak ada komentar:
Posting Komentar