Puisi Hardho Sayoko
Hanya tinggal dedaunan ranggas
serak di anak tangga batu arah beranda
setelah kesiur angin berangkat siang
pulang ke celah rimba jati di lereng bukit
sepi terasa istirah jelma desah bisiknya
Aku mencarimu di bubung tapi tak jumpa
selain redup cahaya serta sekat tanpa batas
meski di luar tak kelam masih singgah bianglala
namun jejak bayang entah ngembara ke mana
Bukan karena enggan bersekutu
namun bila hanya penjinak halilintar
penggembala lembu pun moyang raja
apa bedanya ayam kalkun dan garuda
jika penemu jakun juga muasalnya
Kedunggalar, 23/24 Mei 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar