Puisi Hardho Sayoko
Titi harap menggerimit busur cakrawala
kuntum harap erat dalam hangatnya dekap
usah peta senyum manis di pelupuk mata
walau angin bukit mesra bisikkan desah
wangi selampai embus harum di angan
kabut mengubah warna temaram
Entah berapa ribu batu jarak tersekat
tak terbilang ribuan mil jadi penghalang
silhuet ungu tetap indah terbentang
serenada bersipongang diam-diam
saling bertaut jemari penuh redam
kecup mesra kekasih tak tertahankan
Jika tak jabat kau dia kan rekat
dalam peluk mimpi indah perempuan
bianglala melukis bentang kesunyian
ketika silhuet jingga indah terbentang
bagai serenada teralun diam-diam
samadi bukit fajar berucap salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar