Jumat, 22 Juli 2011

PEREMPUAN EMAS

Puisi Hardho Sayoko

Titi harap menggerimit busur cakrawala
kuntum harap erat dalam hangatnya dekap
usah peta senyum manis di pelupuk mata
walau angin bukit mesra bisikkan desah
wangi selampai embus harum di angan
kabut  mengubah warna temaram


Entah berapa ribu batu jarak tersekat
tak terbilang ribuan mil jadi penghalang
silhuet ungu tetap indah terbentang
serenada bersipongang diam-diam
saling bertaut jemari penuh redam
kecup mesra  kekasih tak tertahankan

Jika tak jabat kau dia kan rekat
dalam peluk mimpi indah perempuan
bianglala melukis bentang kesunyian  
ketika silhuet jingga indah terbentang
bagai serenada teralun diam-diam
samadi bukit fajar berucap salam

Kedunggalar, 25 September 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar