Puisi Hardho Sayoko
Jejak-jejak tebar aroma
sepanjang jalur perjalanan
aroma kuntum mawar
terbawa tarian kemarau
tak peduli siapa meraupnya
usai halimun jelma mega
di balik kerudungnya
Anak puisi bertamu dari luar jendela
meski abjad selalu saja tak lelah ditimba
entah berapa kali tepian dermaga tersusur
kau selalu berhasil memetik di kembara
tak bosan dinikmati sambil lepas terompah
Debu luruh terbawa angin
lewat bias pelangi usai gerimis
saat senyum mau pun titik airmata
tersulam dalam berbagai lambang
terurai lewat terjemah isyarat
bagai sebuah alunan kidung
dari tangan lentiknya
Kedunggalar, 25 September 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar