Puisi Hardho Sayoko
Suara menderu tak lelah walau larut malam
menyapa jalanan licin menggaris perkotaan
khabar apa hari ini untuk penaik tiras koran sore?
selain selingkuh artis dan celoteh anggota dewan
senyum para petinggi menyimpan pertanyaan
di negeri penuh aneka pungutan selain pajak resmi
ternyata banyak anak-anak kehilangan masa depan
meski aneka tambang dan hasil hutannya melimpah
padahal orangtuanya tiap bulan mendapat jatah raskin
dan setiap lima tahun terpedaya penawar perubahan
Mobil berpacu knalpotnya membagi timbal
mengendap dasar paru-paru, limpa serta ginjal
para penyair terus menulis bait-bait sajak
di antara hiruk pikuk dan pekik demonstran
awan di langit tak henti luruhkan ilham
29072010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar