Puisi Hardho Sayoko
Tak lagi kutemukan pepohonan yang dahulu terpeluk
kedua belah tangan bapak yang perkasa di sana
tak juga kutemukan kepompong ulat di lipatan daun jati
bertapa sebelum jadi seekor kupu-kupu yang jelita
tak terlihat beningnya air yang gemericik menuju lembah
Saat mencari yang di masa bocah sangat akrabnya
semua ternyata sudah tak ada
juga bocah gembala yang meniup seruling bambu
di atas punggung kerbau sambil menjemput senja
karena tersesat di belantara hutan beton ibukota
melukis rembulan dengan laptop sambil bersendawa
Kedunggalar, 28 Nopember 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar