Puisi Hardho Sayoko
Sepanjang jalan resah tak lelah berderak
angin menampar dari luar kisi jendela
sebusur siang
serentang malam
sore amat sejuk
senja muram temaram
parau suara pedagang asongan
menggelitik lidah cacing dalam perut
Jika bukan kangen pada kerabat
untuk apa memegang tiket ?
meninggalkan bisingnya kota berdebu
sejenak melupakan angan dan mimpi
dulu terbawa dari sudut tanah kelahiran
Di wagon kereta kangen selalu bersorak
angin mencumbu dari luar jendela
sawah dan kampung serta hingarnya kota
stasiun bising menjelang keberangkatan
sepanjang perjalanan kutemukan
juga saat meninggalkan dusun di kaki bebukitan
Kedunggalar, 12 Juli 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar